
KETAPANG, MENITNEWS.id – Bupati Ketapang, Martin Rantan, mengatakan Pemda Ketapang terus berupaya melakukan pembangunan di bidang pendidikan dan kesehatan. Pembangunan dua bidang tersebut memang tidak mudah, salah satunya memiliki sumber daya manusia yang memadai.
Martin mengatakan, saat ini di Ketapang terdapat 1.191 unit sekolah, baik negeri maupun swasta yang menjadi kewenangan kabupaten yang meliputi, pendidikan anak usia dini (PAUD) sebanyak 345 unit, taman kanak-kanak (TK) sebanyak 152 unit, sekolah dasar (SD) sebanyak 534 unit, dan serta sekolah menengah pertama (SMP) sebanyak 160 unit.
Namun demikian, Martin mengakui masih terdapat infrastruktur pendidikan yang dalam kondisi rusak ringan maupun berat, serta sarana penunjang yang masih sangat terbatas. “Salah satu sebabnya adalah belum maksimalnya data kerusakan bangunan yang diinput dalam dapodik oleh masing-masing sekolah dan dinas terkait,” kata Martin, belum lama ini.
Pada tahun 2020, lanjut Martin, Pemerintah Daerah Ketapang melalui dinas terkait dengan perencanaan telah melakukan rencana definitif (survey) pada tiap-tiap kecamatan, terutama di bidang pendidikan dan kesehatan, untuk dapat diusulkan melalui sumber pembiayaan dana alokasi khusus (DAK) tahun anggaran 2021.
Sedangkan di bidang kesehatan, Pemda Ketapang sudah fokus dalam pemerataan serta peningkatan pada bidang kesehatan. Hal ini tertuang dalam roadmap pembangunan puskesmas yang disusun oleh dinas teknis terkait.
“Pada tahun 2019 Pemda Ketapang telah melakukan renovasi di Puskesmas Air Upas, Jelai Hiulu, Simpang Dua dan Puskesmas Kedondong di Delta awan. Pada tahun 2020 Pemda Ketapang kembali merenovasi tiga puskesmas yaitu, Puskesmas Mulia Baru, Pemahan dan Nanga Tayap,” ungkapnya.
Dalam roadmap pembangunan puskesmas, kata Martin, pada tahun 2021 telah direncanakan lima unit puskesmas yang akan direnovasi. Lima puskesmas tersebut adalah Puskesmas Tuan-Tuan, Kuala Satong, Tumbang Titi, Manis Mata dan Pesaguan. “Guna meningkatkan pelayanan, akan didukung dengan pemerataan tenaga kesehatan di tiap puskesmas dan puskesmas pembantu,” pungkasnya. (*)